Perubahan..., tak terlihat secara fisik disana kecuali
beberapa tumpukan kertas yang kadang kala nampak berserak.
Heran dan kaget mendengar bahwa ruang sandi (beberapa tahun lalu) akan ditiadakan.
Apalagi pernyataan ini dari seorang pejabat STPN.
Apa reaksiku waktu itu (belum bergabung dengan Sandi)?
Pertama, penuh sidik ada apa gerangan, apakah ruang tersebut memang tak diperlukan?
Kedua, berkesimpulan dan berketetapan (setelah aktif di Sandi),
bahwa ruang redaksi harus eksis digunakan.
Awalnya ada keinginan merubah susunan letak,
dan menambahkan beberapa pernik hiasan,
Lebih mudah merubah tampilan dari pada perbaikan penggunaan.
Penting bagiku menarik temen- temen untuk masuk, walau sekedar
mengikuti rapat atau duduk santai sambil ngobrol seadanya.
Perubahan itu tak terasa, namun berdampak.
Kini saatnya perubahan lanjutan.
Ruang Sandi semestinya digunakan sebagai ruang kerja, ruang diskusi dan presentasi,
bukan sekedar ruang rapat atau numpang lewat.
Jadikan ruang redaksi sebagai Kampus Kedua.
0 Komentar:
Post a Comment