info: Sebentar lagi akan terbit Majalah Sandi edisi XXXV. Info: Dalam Rangka 50 Tahun Emas Pendidikan Tinggi Agraria dimohon kehadiran dan partisipasinya pada : 1. Tgl. 31-10-2013 di Kampus STPN, Acara Seminar Nasional Dan Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia, dilanjut... 2. Tgl. 01-11-2013 di Kampus STPN, Acara REUNI AKBAR Lintas Alumni Pendidikan Tinggi Agraria... 27-09-2013 08.30 WIB Telah terjadi Kecelakaan pada rombongan kontingen STPN yang akan berlomba pada olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan di bandung, tidak ada korban jiwa, beberapa ada yang masuk RS. Mohon doa untuk kesembuhan yang masuk RS.

5.4.12


Akan terbit majalah SANDI edisi XXXIV bertemakan tentang Reformasi Birokrasi; liputan tentang Munas kapti Agraria tahun 2012 dan informasi pertanahan terbaru lainnya. Bagi yang berminat silakan memesan..

6.3.12

Aspek Keadilan Sosial Pembangunan Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)


Aspek Keadilan Sosial Pembangunan Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah  (MBR)
Oleh: Karyono, Nurhafiati, Adi Rustam, Yudi Miharman, dan Y. Aam Enita 
Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan indikator penting dalam menyangga peradaban manusia. Ini karena kondisi masyarakat dalam bermukim dapat menjadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga menjadikan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sebagai program nasional untuk mewujudkan rumah layak huni bagi setiap keluarga di Indonesia. Pengesahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun merupakan bukti keseriusan politik pemerintah, khususnya dalam pembangunan perumahan di daerah-daerah yang ketersediaan lahannya terbatas.
Perkembangan jaman dan semakin bertambahnya jumlah rumah susun yang telah dibangun tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi pada suatu komplek hunian rumah susun, sehingga menuntut partisipasi dan peran serta pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun sebagai pengganti Undang-Undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun sekaligus sebagai jawaban atas sebagian permasalahn rumah susun yang sedang berkembang. Hal ini bisa dilihat pada konsideran “Menimbang” undang-undang tersebut point e, Bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum, kebutuhan setiap orang, dan partisipasi masyarakat serta tanggung jawab dan kewajiban Negara dalam penyelenggarakan rumah susun perlu diganti”.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 merupakan penegasan politik hukum nasional di bidang perumahan, sekaligus mencerminkan keberpihakan pemerintah dalam memberikan kepastian bermukim bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan menengah ke bawah. Undang-undang ini diharapkan dapat menjawab tantangan dalam pembangunan perumahan di Indonesia, terutama terkait masalah kekurangan pasokan rumah (backlog) yang saat ini mencapai 7,4 juta unit

2.3.12

MENGAPA HARUS BERORGANISASI ? (Diterbitkan pada Majalah Sandi Edisi XIII)


MENGAPA HARUS
BERORGANISASI ?

By. Agustyaryah *)

Organisasi merupakan alat yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat kita, sebagian masyarakat kita menganggap bahwa organisasi hanya sebagai alat untuk menyediakan barang dan jasa saja. Sebenarnya organisasi menciptakan juga lingkungan tempat kehidupan kita dan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku. Atas dasar itulah di bawah ini akan diulas sedikit tentang kenapa kita berorganisasi. Ada beberapa hal yang mengharuskan kita berorganisasi, diantaranya :
a. Karena di saat-saat awal kita diterima bekerja, paling maksimal kita ditempatkan pada level tengah, bukan langsung dilevel puncak, untuk itu komunikasi, dedikasi dan lainnya yang akan mendukung kita ke level puncak tidak akan datang dengan cepat dan begitu saja, tetapi melalui sebuah proses, dan proses tersebut cepat atau lambat tergantung dari pengalaman berorganisasi.
b. Guna menjawab "apakah pemimpin-pemimpin yang baik dilahirkan atau dibuat ?

27.2.12

Reformasi Birokrasi di Negeri "Singa"


Singapore remained the best with a rating of 2.25, followed by Hong Kong (3.53), Thailand (5.25) Taiwan (5.57), Japan (5.77), South Korea (5.87) and Malaysia (5.89).”[1] Singapura kembali lagi dinobatkan menjadi salah satu negara terbaik bagi birokrasi dalam hal efisiensi, pelayanan masyarakat, dan iklim investasi (hasil survey  Political & Economic Risk Consultancy (PERC) 2012). Tidak hanya itu. Singapura juga menjadi contoh yang baik dalam hal disiplin aparat birokrasi dan penerapan ’’reward and punishment’’ bagi pegawainya.[2] Padahal pada tahun 1959 ketika Lee Kuan Yew diangkat sebagai Perdana Menteri, Singapura yang memiliki luas wilayah hanya 400 km persegi sedang dalam kondisi carut marut dengan pengangguran mencapai 14%. Saat itu tak ada yang dapat diperbuat,

ARAH BELAJAR

Definisi belajar menurut W.S.Winkel adalah suatu aktifitas mental/ psikis yang berlangsung dengan interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan –pemahaman, keterampilan dan nilai –sikap.” [1]

Perubahan tentang pemahaman –kognitif, ketrampilan –psikomotorik dan nilai –sikap terjadi karena aktifitas mental/ psikis, bukan hanya aktifitas fisik. Jadi, adakalanya sesorang nampak seperti belajar namun sebenarnya bukan belajar. Sebagai contoh seorang siswa yang mencatat pelajaran sejarah di kelas, belum tentu dia sedang belajar ilmu sejarah saat itu. Hal itu terjadi karena siswa hanya melakukan aktifitas mencatat, menulis apa yang dia baca di papan tulis tanpa proses pemikiran ataupun penganalisaan. Lalu apakah kegiatan tersebut sia- sia? Tentu tidak, sebab tidak bisa diabaikan proses belajar yang lain. Tidaklah mungkin manusia normal beraktifitas tanpa keterlibatan faktor psikis, tanpa perasaan ataupun kesadaran. Bentuk belajar yang lain itu bisa berupa belajar rajin, sabar, tekun dan rapi memindahkan catatan dari papan tulis ke buku pribadi. 

Menjadi tugas yang tidak mudah dilaksanakan untuk setiap pendidik –guru- melibatkan faktor mental/ psikis tiap anak didiknya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Setidaknya ada beberapa point yang harus dipenuhi; yaitu mengetahui motivasi tiap muridnya, memahami tujuan pembelajaran dan membangun motivasi yang diharapkan. Pemahaman tujuan pembelajaran menjadikan motivasi dan arah seorang guru untuk mengajar. Sedangkan kemampuan guru

Badan Pers Mahasiswa SANDI : OPTIMIS



“Sehebat apapun suatu kepengurusan, tanpa kaderisasi bagai
orang tua tanpa anak -mandul”


Dua Puluh (20) dari Tujuh Puluh Sembilan (79) mahasiswa baru (D.IVSTPN-red) menjadi CALON ANGGOTA Badan Pers Mahasiswa (BPM) SANDI. Rabu malam, 12 Oktober kemarin, mereka mengikuti PERTEMUAN BERKALA di ruang Audio Visual STPN dengan agenda :
1.    Penyambutan dan Perkenalan Calon Anggota BPM SANDI
2.    Penggalian Awal “Jati Diri” BPM SANDI

Hadir dalam pertemuan tersebut :
  1. Pimpinan Redaksi (Antonius Bagus Budi Pradana-Tk.IV),
  2. Redaktur Pelaksana (Dery Arya Pandika-Tk.IV),
  3. Redaktur KAPTI (Ni Putu Ari-Tk.III)
  4. Sekretaris Umum (Heri Setiaji-Tk.IV),
  5. Bidang Humas & Kerjasama (M. Yusuf Ganda Mustika-Tk.IV),
  6. Bidang Kaderisasi (Jerry Haposan-Tk.III).


Tepat pukul 19.30 WIB di buka dengan pengarahan sekilas tentang BPM SANDI oleh Pimpinan Redaksi yang akrab dipanggil Mas Bagus. Diuraikannya sejarah BPM SANDI, kedudukan dan perannya dalam organisasi kemahasiswaan di kampus, struktur organisasi hingga kegiatan BPMSANDI.

Selanjutnya disambung oleh Redaktur Pelaksana, Dery Arya Pandika yang mencoba memotivasi calon anggota baru. Mengapa perlu bergabung dengan dalam BPMSANDI? Apa yang dapat dilakukan setelah terlibat di dalamnya?

NGONO YO NGONO tapi OJO NGONO


orlando2010 menulis on Apr 21
begitu ya begitu, tp jangan begitu ... scr harafiah,
ia mengisyaratkan agar kita sbg manusia bertindak dgn baik,
benar dan tidak berlebihan ... artinya,
wajar-wajarlah saja dlm bertindak dan berperi-laku ... :-)

Ya itu pepatah jawa yang kuat2 aku inget (dan juga anda yang ngaku orang jawa,
atau punya istri/ suami orang jawa, ato berharap jadi mantu orang jawa),
"kalau terpaksa nyimpang,

PASANG SURUT ORGANISASI KEMAHASISWAAN


Mahasiswa STPN luangkan waktu tuk berorganisasi, bukan
berorganisasi tuk mengisi waktu luang.

Berorganisasi merupakan suatu pilihan.
Pilihan adalah kebebasan dan kebebasan berujud tanggung jawab.
Memilih berarti menentukan kredibilitas, yaitu kapasitas memilih pemilih dan kemampuan memilih.

Kualitas seseorang dapat dilihat dari barang -organisasi- yang dipilihnya.
Sebaliknya jika seseorang salah memilih maka dipertanyakan penilaiannya.
Faktanya tidak sedikit mahasiswa yang awalnya bersemangat berorganisasi, namun
tidak aktif hingga akhir.

Menurutku,

RUANG REDAKSI


Perubahan..., tak terlihat secara fisik disana kecuali
beberapa tumpukan kertas yang kadang kala nampak berserak.

Heran dan kaget mendengar bahwa ruang sandi (beberapa tahun lalu) akan ditiadakan.
Apalagi pernyataan ini dari seorang pejabat STPN.

Apa reaksiku waktu itu (belum bergabung dengan Sandi)?
Pertama, penuh sidik ada apa gerangan, apakah ruang tersebut memang tak diperlukan?
Kedua, berkesimpulan dan berketetapan (setelah aktif di Sandi),
bahwa ruang redaksi harus eksis digunakan.

Awalnya ada keinginan merubah susunan letak,
dan menambahkan beberapa pernik hiasan,
namun

3 Edisi terakhir Majalah Sandi menuju Edisi XXXIV bertemakan "Reformasi Birokrasi"




SYMPOSIUM and EXHIBIT GI Sience & Technology

Diberitahukan bahwa pada tanggal 3 s.d. 6 Juli 2012 akan diselenggarakan GI_Forum 2012 (SYMPOSIUM and EXHIBIT GISience & Technology) di Salzburg, Austria. Info lebih lanjut di: 
www.gi-forum.org

"GEOGRAPHY INTERNATIONAL SYMPOSIUM, Climate Change for Sustainability"


Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia dan BEM F Geografi Universitas Gajah Mada akan menyelenggarakan "GEOGRAPHY INTERNATIONAL SYMPOSIUM, Climate Change for Sustainability" pada tanggal 4 s.d. 7 Mei 2012 di Yogyakarta. Kegiatannya meliputi: 1) Simposium, 2) Youth Conference, 3) Cultural Night, 4) City Tour. Catatan: Call For Paper with Theme: "Application of Interdiciplinary Science to Deal With Climate Change. " The research paper may include 'social science, economic, technology, nature and environment, health science and engineering.' 
Brosur ada 2 bagian: